masukkan script iklan disini
Salah satu permasalahan yang kerap menjadi sorotan publik dan menjadi sebuah berbincangan hangat masyarakat khususnya yang ada di wilayah Kabupaten Dompu, kini kembali muncul di bidang pendidikan, yang seakan sudah menjadikan tujuan utama mencerdaskan anak bangsa, namun kini menjadi ladang pagi para Mafia-mafia intelektual.
Salah satunya muncul di salah satu sekolah yang ada di kecamatan manggelewa, tepatnya di SD 29 manggelewa kecamatan manggelewa kabupaten Dompu NTB. Hal tersebut, berdasarkan keterangan sumber media ini, dijelaskannya bahwa di sekolah tersebut salah satu tenaga pengajar yakni SW yang merupakan salah satu peserta K2 yang telah non aktif atau tidak mengabdi selama 5thn, sejak 2019 lalu.
Saat dikonfirmasi media ini, Selasa (09/12/25) sekitar pukul 10.30 wita, SW m nyatakan bahwa dirinya bukan out dari SDN 29 Manggelewa tersebut, tapi dia mengajukan cuti secara lisan selama 9 bulan karena isteri yang meninggal dunia dan dirinya melanjutkan pendidikan ke S1.
Namun SW kembali aktif sebagai seorang tenaga pendidik di sekolah setempat yakni pada tahun 2024 bertepatan dengan adanya pembukaan testing terakhir PPPK Penuh Waktu sehingga ia di ikut sertakan dan pada akhirnya sw dinyatakan lulus.
Di sisi lain, sumber berita media ini justru menjelaskan bahwa, SW out sebagai guru SDN 29 Manggelewa sudah berjalan sekitar 5 tahun lamanya atau sekitar tahun 2019 lalu, artinya yang bersangkutan sudah mengundurkan diri dan bukan lagi sebagai guru setempat, tapi kok bisa kembali aktif tahun 2024 sehingga lulus PPPK penuh waktu pada tahun itu pula,"ujar sumber berita.
Sumber menduga bahwa SW memanipulasi data untuk kebutuhan testing PPPK tahun 2024 dan diduga kuat bermain mata dengan oknum Kasek saat itu dan seandainya oknum Kasek tidak terlibat maka tidak mungkin berkasnya SW ini bisa diperbaharui termasuk absensinya, untuk di usulkan sebagai syarat mengikuti testing PPPK penuh waktu.
Sebab dalam absensi dan berkas lainnya, tentu ada yang harus ditandatangani oleh Kepala Sekolah setempat. Jadi, indikasi keterlibatan kasek itu kuat, karena hal ini juga mengarah pada kepentingan dan keuntungan semata. Kepentingan itu bagi pribadi SW sedangkan keuntungan itu mengarah pada oknum kasek saat itu artinya, SE bermain uang dengan kasek.
"Kuat dugaan kami, SW main uang besar dengan kasek sehingga data nya bisa aktif,"aku sumber menduga.
Sementara terkait dugaan rekayasa data, itu tidak benar, karena kemarin ia sendiri mengurus ulang lagi Dapodiknya yang non aktif menjadi aktif melalui operator Dikpora sendiri atas nama Munawir.
"Yang jelas saya tidak ada main dengan siapa siapa, tapi kenyataan nya saya memang tidak merekayasa data. Bayangkan, saya mengabdi sejak tahun 2005 dikala itu jalan menuju sekolah masih bebatuan dan saya punya bukti awal dari pengabdian saya itu,"aku SW.
Ditanya, apakah nama bapak masih tertera dalam absensi sekolah sejak out sebagai seorang guru, dan apakah status bapak juga masih di akui oleh Kasek sebagai guru setempat setelah bapak menjalani curi 9 bulan ?
Lucunya, justeru SW menjawab bahwa dirinya kembali mengabdi karena memasukkan ulang lamaran sebagai honorer baru, tapi bagaimana dengan masa pengabdiannya sejak tahun 2005 ia mengabdi. Jangan melihat karena 9 bulan dirinya molor tidak bekerja sehingga merusak masa depan nya, tapi lihatlah masa pengabdian saya sejak tahun 2005 lalu. Semua itukan jelas dan masa pengabdian tidak bisa dihilangkan lagi.
"Saat saya masuk kembali, sekolah tetap menerima dan masih mengakui saya sebagai guru walaupun sudah 9 bulan saya out karena kepala sekolah melihat SK 2005 saya dan kepala sekolah merasa iba kepada saya karena melihat pengabdian saya sejak 2005 sampai 2022,"ujarnya.
Keterangan yang disampaikan oleh SW sendiri justeru membingungkan media ini, karena keterangan awalnya bahwa dia hanya menjalani cuti saja selam 9 bulan, sementara pada keterangan kedua, dia justeru memasukkan lamaran baru lagi sebagai seorang guru di sekolah setempat. (Iskandar)

