-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Online Sidik Jari
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kepsek SMPN 6 Dompu Tidak Mengakui Telah Dipanggil Dan Dibina Dikpora.

    Jari Media Online
    23/10/2025, Thursday, October 23, 2025 WIB Last Updated 2025-10-23T11:41:23Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Dompu, sidik jari.com-
    Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Desa Lepadi dan Desa Kareke pada Kamis (23/10) juga orangtua atau wali murid, melakukan aksi demonstrasi di halaman SMP Negeri 6 Dompu. 

    Aksi ini menuntut Bupati Dompu agar segera mencopot Kepala Sekolah SMPN 6 Dompu berinisial SHD., S.Pd, yang dinilai telah mencederai dunia pendidikan dengan sikap arogan dan perilaku tempramen dan emosional terhadap para guru maupun siswa, karena itu tidak mencerminkan sikap dan prilaku seorang pendidik. 

    Ditengah berjalannya aksi demonstasi juga turut hadir Sekretaris Dikpora Kabupaten Dompu, Ismail, S.Sos, yang berupaya menenangkan massa dan memberikan penjelasan. Ia menyampaikan bahwa pihak Dikpora telah menindaklanjuti laporan masyarakat dengan melayangkan surat rekomendasi pencopotan kepala sekolah ke BKD dan Bupati Dompu.

    Namun pada saat sekretaris dinas pendidikan pemuda dan olahraga (Dikpora) menemui SHD didalam ruangan kerjanya, SHD diberikan pertanyaan "kenapa kejadia seperti ini bisa terulang kembali,? Padahal kamu sudah dipanggil dan diberikan pembinaan oleh kami,? "Tanya Ismail. 

    Namun bapk sekretaris Dikpora langsung dibantah oleh SHD, dikatakannya bahwa "saya tidak pernah dipanggil dan diberikan pembinaan, saya datang ke Dikpora lantaran saya terpaksa, karena jika saya tidak kesana maka lain lagi ceritanya. "Jawab SHD. 

    Meski sekretaris Dikpora menyatakan apapun, namun SHD tetap bersikeras bahwa dirinya tidak tau dan tidak bersalah, bahkan dirinya tidak akan melakukan konfirmasi apapun terkait permasalahannys saat ini. 

    Sementara Di depan halaman SMPN 6 Dompu Massa aksi yang memadati area sekolah membawa berbagai suara berisi tuntutan tegas agar Kepala Sekolah segera diberhentikan dari jabatannya. 

    Menurut keterangan koordinator lapangan (korlap) yakni Syarifuddin. S. Pd. keberadaan SHD di sekolah tersebut telah menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan bagi para guru dan siswa, bahkan kami selaku wali murid, karena SHD dinilai sudah mencoreng dunia pendidikan dengan sikap dan perilakunya yang tidak mencerminkan sikap dan perilaku seorang pendidik. Kami datang ke sini karena sudah tidak tahan lagi dengan perilaku kepala sekolah yang sering bersikap kasar kepada guru dan siswa, dunia pendidikan seharusnya diisi oleh sosok yang bisa menjadi teladan, bukan malah menebar ketakutan dan kemarahan."tegas Syarifuddin. 

    Orang tua siswa juga ikut bersuara. Sejumlah ibu-ibu wali murid yang hadir dalam aksi tersebut menyatakan keresahannya terhadap perilaku kepala sekolah yang dinilai telah mengganggu kenyamanan anak-anak mereka dalam proses belajar mengajar.

    "Kami sebagai orang tua tidak mau anak-anak kami belajar di bawah tekanan. Kalau kepala sekolahnya seperti ini, lebih baik segera diganti," seru salah seorang wali murid di tengah kerumunan masa aksi.

    Selain Sekretaris Dikpora, aksi tersebut juga dihadiri oleh Camat Dompu, Camat Pajo, Kapolsek Dompu, Kapolsek Pajo, serta aparat keamanan yang mengawal jalannya aksi agar tetap kondusif. Namun, massa tetap mendesak agar Kepala Sekolah SHD segera keluar menemui mereka. Sayangnya, kepala sekolah memilih bertahan di ruang kerjanya dan enggan memberikan klarifikasi di hadapan massa.

    "Kami kecewa, kepala sekolah tidak punya itikad baik untuk menjelaskan kepada masyarakat. Ini menunjukkan sikap tidak bertanggung jawab," ungkap salah satu orator aksi.

    "Kami hanya ingin lingkungan sekolah yang nyaman, kepala sekolah yang bijak, dan dunia pendidikan yang sehat. Jika Bupati tidak segera bertindak, maka kami anggap pemerintah tutup mata terhadap nasib guru dan siswa. Tutup Syarifuddin. (Iskandar
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini